Ciri Ciri Gejala Penyakit Dan Cara Mengobati Epilepsi Alami

Pada artikel ini saya caraobat.blogspot.com akan memberikan informasi mengenai ciri-ciri gejala penyakit epilepsi dan bagaimana cara mengobati atau mengatasi penyakit epilepsi secara alami dengan ramuan herbal tradisional. Sebelum itu ada baiknya Anda mengenal apa sih penyakit epilepsi dan bagaimana tanda-tandanya? Simak berikut selengkapnya:

Penyakit Epilepsi bukanlah penyakit keturunan atau penyakit menular. Walaupun penyabab pastinya belum diketahui, epilepsi umumnya disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka dikepala, stroke, atau tumor otak.


Epilepsi

Epilepsi adalah suatu gangguan pada sistem syaraf otak manusia karena terjadinya aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia mulai dari bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan atau kontraksi otot. Penyakit Epilepsi atau yang sering kita sebut ayan atau sawan tidak disebabkan atau dipicu oleh bakteri atau virus dan gejala epilepsi dapat diredam dengan bantuan orang-orang yang ada disekitar penderita.

Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa pun walaupun dari garis keturunan tidak ada yang pernah mengalami epilepsi. Epilepsi tidak bisa menular ke orang lain karena hanya merupakan gangguan otak yang tidak dipicu oleh suatu kuman virus dan bakteri. Dengan pengobatan secara medis baik dokter maupun rumahsakit bisa membantu penderita penyakit epilepsi untuk mengurangi serangan epilepsi maupun menyembuhkan secara penuh epilepsi yang diderita seseorang.

Jenis-jenis atau macam-macam penyakit epilepsi:

A. Epilepsi Umum

1. Epilepsi Petit Mal
Epilepsi petit mal adalah epilepsi yang menyebabkan gangguan kesadaran secara tiba-tiba, di mana seseorang menjadi seperti bengong tidak sadar tanpa reaksi apa-apa, dan setelah beberapa saat bisa kembali normal melakukan aktivitas semula.

2. Epilelpsi Grand Mal
Epilepsi grand mal adalah epilepsi yang terjadi secara mendadak, di mana penderitanya hilang kesadaran lalu kejang-kejang dengan napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan buih/busa dari mulut.

3. Epilepsi Myoklonik Juvenil
Epilepsi myoklonik Juvenil adalah epilepsi yang mengakibatkan terjadinya kontraksi singkat pada satu atau beberapa otot mulai dari yang ringan tidak terlihat sampai yang menyentak hebat seperti jatuh tiba-tiba, melemparkan benda yang dipegang tiba-tiba, dan lain sebagainya.

B. Epilepsi Parsial (Sebagian)

1. Epilepsi Parsial Sederhana

Epilepsi parsial sederhana adalah epilepsi yang tidak disertai hilang kesadaran dengan gejala kejang-kejang, rasa kesemutan atau rasa kebal di suatu tempat yang berlangsung dalam hitungan menit atau jam.

2. Epilepsi Parsial Kompleks

Penyakit Epilepsi parsial komplek adalah epilepsi yang disertai gangguan kesadaran yang dimulai dengan gejala parsialis sederhana namun ditambah dengan halusinasi, terganggunya daya ingat, seperti bermimpi, kosong pikiran, dan lain sebagainya. Epilepsi jenis ini bisa menyebabkan penderita melamun, lari tanpa tujuan, berkata-kata sesuatu yang diulang-ulang, dan lain sebagainya (otomatisme).

Pertolongan Pada Penderita Epilepsi :

Apa yang harus anda lakukan apabila di sekitar anda ada orang yang mengalami epilepsi yang disertai hilangnya kesadaran?

1. Segera amankan penderita dengan mengamankan dari benda-benda berbahaya, mengamankan dari benturan (terutama bagian kepala), dan lain sebagainya.

2. Rebahkan dengan kepala miring ke samping agar lidah penderita tidak menutupi jalan pernapasan dan longgarkan baju yang terlalu ketat agar penderita mudah bergerak dan bernapas.

3. Biarkan penderita bergerak semaunya dan jangan meletekkan apa-apa pada mulut penderita. Gigi penderita epilepsi bisa patah jika pada mulut penderita dimasukkan benda-benda keras serta bisa menutupi jalan pernapasannya.

4. Biarkan penderita istirahat karena setelah kejadian penderita akan bingung dan lelah. Laporkan kepada orang-orang di sekitar atau yang berwenang agar dilanjutkan dengan menghubungi keluarga/kerabat atau dokter. Jika penderita cidera atau terjadi serangan susulan terus menerus segera


Gejala Penyakit Epilepsi


Karena penyakit epilepsi disebabkan oleh tidak normalnya aktivitas sel otak, kejang-kejang dapat berdampak pada proses kordinasi otak anda. Kejang-kejang dapat menghasilkan :
  • Kebingungan yang temporer
  • Gerakan menghentak yang tidak terkontrol pada tangan dan kaki
  • Hilang kesadaran secara total
Perbedaan gejala penyakit epilepsi yang terjadi tergantung jenis kejang-kejang. Pada banyak kasus, orang dengan epilepsi akan cenderung memiliki jenis kejang-kejang yang sama setiap waktu, jadi gejala yang terjadi akan sama dari kejadian ke kejadian.

Dokter mengklasifikasikan kejang-kejang secara parsial atau general, berdasarkan bagaimana aktivitas otak yang tidak normal dimulai. Pada beberapa kasus, kejang-kejang dapat dimulai secara parsial dan kemudian menjadi general.

Kejang-kejang parsial (sebagian)
Ketika kejang-kejang muncul sebagai hasil dari aktifitas otak yang tidak normal pada satu bagian otak tersebut, ilmuan menyebutnya kejang-kejang parsial atau sebagian. Kejang-kejang jenis ini terdiri dari dua kategori.
  • Simple partial seizures (kejang-kejang parsial sederhana). Kejang-kejang ini tidak menghasilkan kehilangan kesadaran. Kejang-kejang ini mungkin akan mengubah emosi atau berubahnya cara memandang, mencium, merasakan, mengecap, atau mendengar. Kejang-kejang ini bisa juga menghasilkan hentakan bagian tubuh secara tidak sengaja, seperti tangan atau kaki, dan gejala sensorik secara spontan seperti perasaan geli, vertigo dan berkedip terhadap cahaya.
  • Complex partial seizures (kejang-kejang parsial kompleks). Kejang-kejang ini menghasilkan perubahan kesadaran, itu karena anda kehilangan kewaspadaan selama beberapa waktu.

Kejang-kejang general
Kejang-kejang yang melibatkan seluruh bagian otak disebut kejang-kejang general. Empat tipe dari kejang-kejang general adalah:
  • Absence seizures (juga disebut petit mal). Kejang-kejang ini memiliki dikarakteristikan oleh gerakan tubuh yang halus dan mencolok, dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara singkat.
  • Myoclonic seizures. Kejang-kejang ini biasanya menyebabkan hentakan atau kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki.
  • Atonic seizures. Juga dikenal dengan drop attack, kejang-kejang ini menyebabkan hilangnya keselarasan dengan otot-otot dan dengan tiba-tiba collapse dan terjatuh.
  • Tonic-clonic seizures (juga disebut grand mal). Kejang-kejang yang memiliki intensitas yang paling sering terjadi. Memiliki karakteristik dengan hilangnya kesadaran, kaku dan gemetar, dan hilangnya kontrol terhadap kandung kemih.

Penyebab Epilepsi

Pengaruh genetik
Beberapa tipe penyakit epilepsi menurun pada keluarga, membuatnya seperti ada keterkaitan dengan genetik.

Trauma pada kepala
Kecelakaan mobil atau cedera lain dapat menyebabkan epilepsi.

Penyakit medis
Stroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.

Demensia
Menyebabkan epilepsi pada orang tua.

Cedera sebelum melahirkan
Janin rentan terhadap kerusakan otak karena infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi atau kekurangan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak pada anak. Dua puluh persen kejang-kejang pada anak berhubungan dengan kelumpuhan otak atau tidak normalnya neurological.

Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome.

Faktor risiko terkena Epilepsi
Faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko epilepsi adalah :

Usia
Epilepsi biasanya terjadi pada masa awal usia anak-anak dan setelah usia 65 tahun, tapi kondisi yang sama dapat terjadi pada usia berapapun.

Jenis kelamin
Lelaki lebih berisiko terkena penyakit epilepsi daripada wanita.

Catatan keluarga
Jika anda memiliki catatan epilepsi dalam keluarga, anda mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami kejang-kejang.

Cedera kepala
Cedera ini bertanggung jawab pada banyak kasus epilepsi. Anda dapat mengurangi risikonya dengan selalu menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil dan menggunakan helm ketika mengendarai motor, bermain ski, bersepeda atau melakukan aktifitas lain yang berisiko terkena cedera kepala.

Stroke dan penyakit vaskular lain
Ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang memicu epilepsi. Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut, termasuk adalah batasi untuk mengkonsumsi alkohol dan hindari rokok, makan makanan yang sehat dan selalu berolahraga.

Infeksi pada otak
Infeksi seperti meningitis, menyebabkan peradangan pada otak atau tulang belakang dan menyebabkan peningkatan risiko terkena epilepsi.

Kejang-kejang berkepanjangan pada saat anak-anak
Demam tinggi pada saat anak-anak dalam waktu yang lama terkadang dikaitkan dengan kejang-kejang untuk waktu yang lama dan epilepsi pada saat nanti. Khususnya untuk mereka dengan catatan sejarah keluarga dengan epilepsi.


Cara Mengobati Penyakit Epilepsi Alami


Mengobati ayan atau cara mengobati epilepsi bisa dilakukan dengan memberikan ramuan herbal alami, berikut bahan yang dibutuhkan dan cara meramu obat epilepsi:


Bahan: Akar baru cina, 1 genggam.
Jahe, seukuran ibu jari
Gula Aren, seukuran ibu jari.

Cara Meramu Resep:

Potong-potong semua bahan, lalu masukkan 4 gelas air bersih dan rebus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin saring.

Aturan Pakai:

Minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Lakukan setiap hari.

Demikianlah informasi mengenai ciri gejala penyakit epilepsi dan cara mengobati penyakit epilepsi secara alami. Anda juga perlu mengetahui informasi mengenai penyakit diabetes dan penyakit jantung. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.!

Subscribe to receive free email updates: